cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Teras Jurnal
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Teras Jurnal is a journal that communicates the results of research within the scope of civil engineering and scientific development as well as aspects of practitioners. The process of manuscript submission is open throughout the year. All submitted manuscript will be screened with double-blind peer review and editorial review before they are accepted to publish. Teras Jurnal receives a manuscript from the following area below civil engineering science and development with the interdisciplinary and multidisciplinary approach:
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2013): Teras Jurnal, Vol 3, No.1, Maret 2013" : 8 Documents clear
PENGARUH TATAGUNA LAHAN TERHADAP BESARAN BANJIR DAN SEDIMEN DAS KRUENG KEUREUTO ACEH UTARA Muhammad Kabir Ikshan
TERAS JURNAL Vol 3, No 1 (2013): Teras Jurnal, Vol 3, No.1, Maret 2013
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.838 KB) | DOI: 10.29103/tj.v3i1.44

Abstract

Penelitian banjir dan sedimen Sungai Krueng (Kr) Keureuto dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan data guna lahan dan perilaku sedimen. Lingkup penulisan meliputi pengumpulan data sedimen, peta daerah aliran sungai (DAS), data curah hujan, penentuan curah hujan dan debit banjir rencana, analisa sedimen DAS dan perhitungan produksi sedimen akibat banjir. Metode yang digunakan dalam analisa hidrologi adalah metode momen. Hasil analisa menunjukkan bahwa data hujan cenderung mengikuti distribusi harga ekstrim (extreme value), sedangkan hubungan cerah hujan dan debit banjir rencana menunjukkan hubungan logaritmik. Hubungan linear diperoleh untuk korelasi antara besarnya debit banjir dan debit sedimen. Hasil penelitian ini sangat bermanfaat untuk program penanggulangan banjir Sungai Krueng Keureuto.Kata kunci: banjir, sedimen, momen statistik
BETON NON-PASIR DENGAN AGREGAT CANGKANG KELAPA SAWIT Yulius Rief Alkhaly
TERAS JURNAL Vol 3, No 1 (2013): Teras Jurnal, Vol 3, No.1, Maret 2013
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.671 KB) | DOI: 10.29103/tj.v3i1.49

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk memanfaatkan cangkang kelapa sawit sebagai alternatif agregat kasar pada beton non-pasir. Cangkang kelapa sawit mempunyai bobot yang ringan dan kulit yang keras sehingga berpotensi sebagai agregat beton ringan. Beton non-pasir adalah beton ringan yang didapat dengan menghilangkan agregat halus campuran beton normal. Cangkang kelapa sawit yang digunakan berasal dari pabrik kelapa sawit Lhoksukon, Aceh Utara. Cangkang kelapa sawit diayak menggunakan saringan 19 – 9,5 mm. Benda uji dipersiapkan sebanyak 30 buah berbentuk silender (15 x 30) cm. Faktor air semen yang digunakan adalah 0,45 dengan perbandingan volume untuk 5 variasi benda uji masing-masing 1 : 3; 1 : 6; 1 : 8; 1 : 10 dan 1t: 12. Dari hasil pengujian pada umur 28 hari untuk beton nonpasir dengan perbandingan volume semen dan kerikil 1 : 3 didapat kuat tekan sebesar 8,71 MPa, sedangkan untuk beton non-pasir dengan perbandingan volume semen dan cangkang sawit masing-masing 1 : 3; 1 : 6; dan 1 : 8 didapat kuat tekan 4,64 MPa, 3,62 MPa, dan 3,06 MPa. Selanjutnya, untuk perbandingan volume semen dan cangkang sawit masing-masing 1 : 10 dan 1 : 12 didapat kuat tekan di bawah 3 MPa. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa beton non-pasir dengan agregat cangkang sawit pada perbandingan 1 : 3, 1 : 6; dan 1 : 8; memenuhi kriteria kuat tekan beton non-pasir yaitu antara 2,8 MPa sampai 10 MPa. Dengan demikian, beton non-pasir dari agregat cangkang kelapa sawit dapat diaplikasikan sebagai beton ringan non struktural yang ramah lingkungan karena sifatnya yang tembus airKata kunci: cangkang kelapa sawit, beton non-pasir, kuat tekan
THE DEVELOPMENT OF SUSTAINABLE DESIGN DECISION TOOL FOR PUBLIC BUILDINGS IN INDONESIA Hamdi Akmal Lubis
TERAS JURNAL Vol 3, No 1 (2013): Teras Jurnal, Vol 3, No.1, Maret 2013
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.559 KB) | DOI: 10.29103/tj.v3i1.45

Abstract

Sustainable building has become a catchphrase in many countries. Issue on sustainability has attracted researchers from industry and academia in recent years, and the number is still growing. Despite different definitions of sustainable building, quality improvement of the environment, economy, and social well-being are always seen as three major affecting factors. As part of a larger future research framework, the result of this preliminary research work suggested that a low-cost design decision tool is worth researching. This paper will first, review some of assessment tools currently available today and discuss a new research direction for optimizing the application of those three factors into project appraisal process by utilizing Life- Cycle Costing (LCC) analysis and second, outline research methodology for the development of a decision tool in selecting sustainable options for public buildings design in Indonesia.Keywords: Sustainable building, life-cycle costing, decision support tools, construction investment
TINGKAT KESIAPAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI DALAM PENERAPAN E-PROCUREMENT DI LHOKSEUMAWE Muhammad Fauzan; Mukhlis Mukhlis; Teuku Ricky Husni
TERAS JURNAL Vol 3, No 1 (2013): Teras Jurnal, Vol 3, No.1, Maret 2013
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.404 KB) | DOI: 10.29103/tj.v3i1.46

Abstract

Kemajuan dalam bidang teknologi komunikasi membawa dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia dalam semua aspek, baik itu dampak yang positif maupun dampak yang negatif. Salah satu aspek yang terkena dampak dengan kemajuan teknologi informasi adalah proses pengadaan barang dan jasa. Pengadaan barang dan jasa secara konvensional membuka dan menimbulkan resiko beberapa hal buruk dalam pengadaan barang dan jasa seperti korupsi, ketidakamanan berkas dan kecurangan-kecurangan lain yang sering terjadi dalam pengadaan barang dan jasa secara konvensional. Karena itulah e-procurement menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kesiapan masyarakat jasa konstruksi apabila pengadaan barang jasa secara elektronik (e-procurement) diterapkan di Lhokseumawe. Dengan hasil yang diperoleh, diharapkan akan menjadi sumbangsih bagi kemajuan dan kesuksesan penerapan e-procurement di Lhokseumawe. Penelitian dilakukan secara studi kepustakaan dan penyebaran kuesioner kepada masyarakat jasa konstruksi yang menjadi responden. Setelah kuesioner diisi oleh responden yang dimaksud maka penulis melakukan analisis kuesioner untuk mencari reliabilitas dan validitas kuesioner. Setelah dilakukan analisis didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0,862, dan nilai tersebut menunjukan bahwa kuesioner yang digunakan reliabel. Dalam analisis validitas, terdapat 4 butir pertanyaan yang dianggap tidak valid karena nilai korelasi dengan r –tabel kurang dari 0,361. Dilihat dari jawaban masing-masing kuesioner, umumnya mereka mendukung dan siap untuk menerapkan e-procurement di Lhokseumawe. Secara kolektif dapat dikatakan bahwa tingkat kesiapan masyarakat jasa konstruksi pada penerapan e-procurement di Lhokseumawe adalah 88,8 %.Kata Kunci : e-procurement, Pengadaan barang dan jasa pemerintah secara elektronik
PENILAIAN KERUSAKAN PADA GEDUNG KANTOR JASA RAHARJA LHOKSEUMAWE Yulius Rief Alkhaly
TERAS JURNAL Vol 3, No 1 (2013): Teras Jurnal, Vol 3, No.1, Maret 2013
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2281.408 KB) | DOI: 10.29103/tj.v3i1.42

Abstract

Gedung kantor PT. Jasa Raharja (persero) Perwakilan Lhokseumawe berada di Jalan Malikussaleh No. 1, Kecamatan Banda Sakti, Lancang Garam, Kota Lhokseumawe. Gedung berlantai satu ini diperkirakan berumur 15 tahun (dibangun sekitar tahun 1997) dan diresmikan pemakaiannya pada 12 Agustus 1998. Kondisi eksisting elemen beton pada bangunan telah mengalami kerusakan berupa korosi tulangan dan retak, serta penurunan kualitas material dengan tingkat kerusakan yang bervariasi. Perbaikan diperlukan untuk mengembalikan masa layan bangunan agar dapat berfungsi secara aman dan nyaman. Pertimbangan utama perbaikan pada sistem struktur adalah kemudahan pengerjaan dan efisiensi biaya. Tahapan yang ditempuh dalam metode penelitian ini berupa: investigasi visual lapangan, penilaian tingkat kerusakan bangunan, evaluasi dan penentuan solusi. Evaluasi mutu beton dilakukan dengan alat Schmids Hammer dan Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) pada elemen eksisting bangunan. Perbaikan bangunan dilakukan dengan mengunakan dua metode, pertama: seluruh elemen beton yang berkriteria rusak berat digantikan dengan elemen beton baru, kedua: elemen beton yang berkriteria rusak ringan/sedang dibobok lokal dan diganti beton baru. Dari hasil pengujian non-destruktif diketahui bahwa sisa kekuatan elemen beton diperkirakan sebesar 11 MPa, sehingga perlu tindakan penggantian struktur atap dengan konstruksi yang lebih ringan agar beban yang diterima oleh kolom menjadi lebih kecil.Kata kunci: evaluasi mutu beton, tingkat kerusakan, perbaikan.
PENGARUH PENAMBAHAN FIBER (SERAT POLYPROPYLENE) TERHADAP KUAT GESER TANAH GAMPONG MANE KRUENG Adzuha Desmi
TERAS JURNAL Vol 3, No 1 (2013): Teras Jurnal, Vol 3, No.1, Maret 2013
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1151.925 KB) | DOI: 10.29103/tj.v3i1.47

Abstract

Berdasarkan ukuran butiran tanah diklasifikasikan atas empat kelas yaitu kerikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt), dan lempung (clay). Sifat yang khas dari tanah lempung adalah dalam keadaan kering dia akan bersifat keras, dan jika basah akan bersifat lunak plastis dan kohesif, mengembang dan menyusut dengan cepat, sehingga mempunyai perubahan volume yang besar karena pengaruh air. Kekuatan geser tanah merupakan kemampuan tanah melawan tegangan geser yang terjadi pada saat terbebani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik tanah lempung sesudah penambahan fiber (serat polypropylene) terhadap nilai kuat geser tanah. Hasil yang didapat dari pengujian Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil Universitas Malikussaleh untuk tanah asli c=6,402 kg/cm2, 3% polypropylene c=6,963 kg/cm2, 5% polypropylene c = ,370 kg/cm2, 7% polypropylene c=8,609 kg/cm2. Semakin ada penambahan serat polypropylene maka semakin besar pengaruh nilai parameter kuat geser tanah di karenakan daya tarik permukaan partikel antara tanah dan fiber semakin besar serta akibat karakteristik fiber tersebut. Pengaruh hasil sudut geser yang bervariasi dikarenakan penambahan serat yang ditidak seragam atau tidak sama.Kata kunci: tanah lempung, serat polypropylene, kuat geser tanah
ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI DENGAN METODA SPT, CPT, DAN MEYERHOF PADA LOKASI RENCANA KONSTRUKSI PLTU NAGAN RAYA PROVINSI ACEH Banta Chairullah
TERAS JURNAL Vol 3, No 1 (2013): Teras Jurnal, Vol 3, No.1, Maret 2013
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.999 KB) | DOI: 10.29103/tj.v3i1.43

Abstract

Tulisan ini melaporkan dan membahas hasil analisa lapisan tanah dari pengeboran pada lokasi rencana Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berlokasi di Nagan Raya Provinsi Aceh. Analisa lapisan tanah didasarkan pada bor log profile saat pengeboran dilaksanakan dengan mesin bor dalam. Analisa daya dukung lapisan tanah didasarkan pada perhitungan dengan menggunakan data SPT, data CPT, dan data laboratorium menurut metode Meyerhof. Hasil analisa lapisan menunjukkan bahwa pada lokasi tiga titik pengeboran, terdapat lapisan pasir lanauan kerikilan sampai kedalaman 16 m dengan SPT Navrg 28, kemudian dari 16 m sampai 25 m terdapat lapisan lempung lanauan konsistensi sedang dengan Navrg 11 dan di kedalaman 25 m sampai 40 m dijumpai lapisan keras sangat padat batu lanau lempungan berkerikil dengan Navrg >70. Hasil perhitungan dan analisa daya dukung lapisan tanah menunjukkan besaran yang tidak jauh berbeda antara hitungan dengan data SPT, CPT, dan dengan data Lab metode Meyerhof. Perbedaan besaran daya dukung antar metode tersebut berada pada kisaran 2% sampai 8%. Berdasarkan kondisi log profile lapisan dan analisa daya dukung lapisan, maka penggunaan pondasi dangkal tapak dapat menjadi pilihan yang tepat karena lapisan pendukung yang baik dapat dijumpai pada kedalaman (elevasi) yang dangkal dari permukaan tanah dan metode SPT lebih baik digunakan dari pada metode daya dukung yang lain.Kata kunci: bor log, analisa lapisan , daya dukung
KAPASITAS SIMPANG BERSINYAL DAN DERAJAT KEJENUHANNYA (STUDI KASUS SIMPANG IV KOTA LHOKSEUMAWE) Kurnia Anggi Syahputra Nausiton
TERAS JURNAL Vol 3, No 1 (2013): Teras Jurnal, Vol 3, No.1, Maret 2013
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1098.692 KB) | DOI: 10.29103/tj.v3i1.48

Abstract

Persimpangan simpang 4 kota Lhokseumawe merupakan simpang bersinyal yang memiliki lalulintas harian yang tinggi karena jalan merdeka barat dan jalan merdeka timur merupakan salah satu jalan utama dalam ke kota Lhokseumawe, sesuai dengan permasalahan tersebut perumusan masalah untuk penelitian ini adalah bagaimanakah kinerja persimpangan simpang 4 kota Lhokseumawe. Analisis menggunakan metode MKJI 1997 pada masingmasing pendekat timur (jalan Merdeka Timur), pendekat barat (jalan Merdeka Barat), pendekat utara (jalan Pang Lateh), pendekat selatan (jalan Darussalam). Pengambilan data survei dilakukan selama 11 jam per hari. Hasil perhitungan analisis diperoleh nilai kapasitas untuk pendekat timur 2040 smp/jam, pendekat barat 3264 smp/jam, pendekat utara 766 smp/jam dan pendekat selatan 860 smp/jam sehingga diperoleh nilai derajat kejenuhan (DS) untuk pendekat timur 0,40; pendekat barat 0,26; pendekat selatan 0,30 dan pendekat utara 0,30. Kata kunci : simpang bersinyal, analisis, kinerja, derajat kejenuhan, panjang antrian dan tundaan.

Page 1 of 1 | Total Record : 8